BACK TO BATAM WITH KM.KELUD
Mau review sedikit tentang long trip kami bersama KM.Kelud tahun ini. Jadi, beberapa minggu sebelum Ramadhan, kami sekeluarga biasanya mengadakan diskusi kecil-kecilan membahas agenda mudik Lebaran. Suami mewacanakan yuk ah tahun ini nyobain pulang pakai kapal laut. Anak² interest banget dengan ide ini. Tentu saja emak yang parno-an ini langsung menolak mentah-mentah. OMG…horor bo, berjam-jam di atas lautan. Trus kalau ada apa-apa gue kagak bisa berenang….kumaha nanti Dan bayangan tidur kayak ikan pindang, ditambah guncangan kapalnya (bayangannya, kapal itu bergoyang kayak naik Ferry ke SG), serta drama keparnoan lainnya yang coba dibayang-bayangkan. Sempat suami mengusulkan, ya udah amih sama Alka naik pesawat aja, apih sama S123 naik kapal, nanti barangnya dibawain ke kapal. Usul ini juga langsung ditolak…..mudik apaan coba kalau kepisah-pisah gini Diskusi pun sempat tak berkesimpulan…emaknya keburu males mikir…let it flow aja…biar waktu yang menjawab
Setelah jadwal libur dirilis Disdik, baru bahas² lagi tentang mudik. Tiket pesawat untuk berangkat via SG udah dapat. Tinggal tiket balik ke Batamnya yang belum dapat. Coba² searching dari youtube tentang video dalam KM.Kelud…ternyata ada kelas-kelasnya gituh. Kelas 1A (2 orang), 1B (4 orang), 2A (6 orang), 2B (8 orang) sama kelas ekonomi. Dari videonya sih cukup menarik. Mulailah ‘agak’ setuju dengan opsi ‘naik kapal’ ini. Tanya² ke Pelni trus compare sama harga tiket pesawat (tambah biaya bagasi) dikalikan 6 orang, akhirnya setuju juga dengan opsi ini. Kebetulan kami berenam sekeluarga, maka kami pilih kelas 2A dengan harga 600 ribu saja dari Jakarta ke Batam.
Persiapan perjalanan kami dimulai Selasa malam jam 21.30 di Tj. Priok Jakarta. E-tiketnya diprint dulu. Ini nih salah satu kekurangannya….antriannya puannjang…ditambah karakteristik orang Indonesia yang kurang tertib antri dengan suasana bejubel, panas, dan pengap (bayangkan 3700an orang mau naik kapal yang sama coy ). Jam 22.00 kami mulai boarding. Nah salah satu keuntungan bawa anak², ada jalur khusus ga pakai antri. Apihnya aja yang antri mengular di belakang. Setelah masuk di ruang tunggu, tiket kita nanti dicap terus baru masuk ke kapal sekitar jam 23.00. Ambil kunci kamar ke bagian informasi, terus cari-cari kamar (kamar yang kelas 2 ada di dek 5). Kamarnya cukup nyaman dan luas untuk kami berenam. Nyampe kamar dah pada ngantuk, langsung tidur sebelum kapal jalan. Menurut jadwal, kapal mulai berangkat pukul 01.00, tapi karena satu dan lain hal, jadinya baru berangkat pukul 03.00. Terbangun di Subuh hari, kami sudah berada di tengah lautan. Muncul lagi rasa waswas….gimana kalo kapal ini kayak Titanic ..duh ngeri Gusti….tapi ingat petuah suami … Takdir itu sudah ditentukan sama Yang di Atas, setelah ikhtiar, tinggal kita tawakkal aja. Alhamdulillah ingat itu jadi tenang.
Dari segi kamar ..Oke.
Dari segi makan ..lebih oke lagi. Sehari 3x makan : pagi, siang, sore. Ada live music nya waktu makan sore. Saat waktu makan, kami harus naik dulu ke dek 6 menuju ke restoran. Tinggal perlihatkan tiket, kita bisa langsung menikmati hidangan prasmanan. Pagi biasanya menunya berupa nasi, mie/bihun goreng, telur, dan susu. Siang, menunya ayam goreng, ikan tongkol balado, sayur bayam plus snack. Malam, menunya ayam gulai, ikan bandeng, sayur asam plus jus. Untuk makan mah malah perbaikan gizi kayaknya ….Rasa²nya kerjaan cuma tidur-makan-tidur-makan
Dari segi musholanya…oke juga. Musholanya ada di dek 7. Bersih dan nyaman. Alhamdulillah cukup padat di waktu shalat.
Dari segi toilet…….nah ini yang malesin
Kalau kelas 1, toiletnya ada di kamar. Kelas 2 ini toiletnya bersama. Duh gusti, mesti mempersiapkan mental kalo mau ke toilet kalau ga kepepet banget Mendadak jadi wanita bercadar tiap masuk toilet
Kalau tempat mandinya cukup bersih dan nyaman sih. Dari sini bisa keliatan kalau sebagian besar masyarakat kurang ‘aware tentang adab beristinja dan bersuci.
Kalau bosan di kapal sebetulnya ada fasilitas hiburan berupa bioskop, karaoke, pertunjukan band, dan olahraga. Tapi kami memilih istirahat di kamar, film-filmnya banyak yang gaje (semacam “beranak dalam kubur”, “kuntilanak dkk”, sama romance² gaje lainnya).
Over all, the long trip (almost 30 hours) was very interesting and fun. Give us lots of experiences. Hopefully this trip will make us more grateful for Allah’s blessings. Aamiin…
Intan Christina Wijaya , https://www.facebook.com/share/p/njQtrwK4bECc4wrz/